Hari Kesaktian Pancasila

1276Dalam rangka hari Kesaktian Pancasila SMP Santa Maria mengadakan kegiatan peringatan pada hari Selasa, 1 Oktober 2019 dengan menyampaikan peristiwa 30 September dan peristiwa penetapan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Peringatan hari kesaktian Pancasila pada 1 Oktober tahun ini dengan tema “Pancasila sebagai Dasar Penguatan Karakter Bangsa Menuju Indonesia Maju dan Bahagia”. Dalam penyampaiannya Ibu Lamhot Rotua Sinabang, S.Pd., guru PKN SMP Santa Maria, menekankan penguatan karakter kebangsaan Indonesia. Anak-anak dapat menunjukkan perilaku Pancasila dari hal yang sederhana saja melakukan sikap misalnya menghargai orang lain, terlebih kewajiban untuk menjaga Pancasila.

Peristiwa bersejarah yang orang Indonesia tidak akan pernah lupa dan generasi muda harus tahu yakni peristiwa 30 September 1965. Suatu peristiwa yang menelan banyak korban Petinggi TNI dan Polri yang berimbas panjang, yang akhir menjadi trigger peristiwa pembantaian terhadap yang diduga simpatisan partai komunis Indonesia (PKI).

Seperti yang tercatat dalam buku sejarah orde baru, enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat menjadi korban dalam Gerakan 30 September 1965:

  1. Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani
  2. Mayor Jendral Raden Soeprapto
  3. Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono
  4. Mayor Jendral Siswondo Parman
  5. Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan
  6. Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo
  7. Lettu Pierre Andreas Tendean

Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Kegiatan peringatan hari kesaktian diakhir dengan menyanyikan lagu Pancasila Rumah Kita.

Kita Sama Sama Sang Juara: Kompetisi Akademik Prayoga Golden Anniversary Competition

Jumat, 6 September 2019 di SMP dan SMA Santa Maria menjadi moment penting yang tidak pernah terlupakan bagi peserta kompetisi akademik dalam rangka Prayoga Golden Anniversary Competition yang merupakan sebuah kompetisi akademik yang bergengsi bagi anak-anak yang bersekolah di Yayasan Prayoga Riau.

Tempat kompetisi dibagi menjadi dua tempat, yakni untuk tingkat SMA berada di unit SMA Santa Maria dan untuk tingkat SD dan SMP di unit SD Santa Maria.

Sebuah proses belajar yang sangat bagus, karena anak-anak di bawah Yayasan Prayoga Riau akan diuji kemampuannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan terlebih diuji dalam kejujuran serta sportivitasnya.

Di SMP Santa Maria, kompetisi tingkat SD meliputi bidang Matematika, Komputer dan Sains sedang pada tingkat SMP meliputi bidang Matematika, Sains dan Komputer. Untuk kompetisis yang berlokasi di SMA Santa Maria meliputi bidang Matematika, Bahasa Inggris, Komputer, Fisika dan Ekonomi.

Sistem kompetisi Yayasan Prayoga Riau dibagi dalam 4 babak. Pada babak 1 anak mengerjakan soal secara tertulis, babak ke-2 setiap peserta mendapatkan soal wajib, babak ke-3 peserta mendapatkan soal rebutan dan babak terakhir peserta akan diuji mengerjakan soal sekaligus menyajikannya kepada dewan juri.

Setelah kompetisi selesai diakhiri dengan foto bersama dengan juri, guru pendamping, serta tidak lupa saling berjabatan tangan mengucapkan selamat.

Suatu kata sepakat dari peserta dan guru pendamping kita sama, “Kita satu Bapak, kita satu Ibu, kita bersaudara, anak-anak Yayasan Prayoga Riau.” Hal itu diutarakan Ibu Dorhot Meike Hutapea, S.Pd. selaku koordinator Sekolah Yayasan Prayoga Koordinantorat Pekanbaru Riau.

Ayo terus berjuang!!!

Bersahabat dengan Bumi

Oleh L. Heli Handono, S.Pd.

Dalam tradisi Gereja Katolik, bulan September selalu diperingati sebagai Bulan Kitab Suci Nasional.

Pada hari Senin 2 September 2019 diadakan seremonial awal bulan kitab suci nasional (BKSN) dengan menampilkan tablo sejarah penulisan kitab suci yang diperankan oleh siswa-siswi SMP Santa Maria.

Tema utama bulan kita suci nasional tahun 2019 adalah “Mewartakan Injil di Tengah-Tengah Krisis Lingkungan Hidup”. Tema yang menyentuh aspek lingkungan bertitik tolak dari “Ensiklik Laudato Si” yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus.

Memaknai hal ini maka sebagai pewarta injil dalam kehidupan sehari-hari manusia haruslah bersahabat dengan bumi, terutama dengan yang paling dekat dengan lingkungan kita berada, di rumah, lingkungan sekitar tempat tinggal, ataupun sekolah dengan melakukan hal-hal yang sangat sederhana misal dengan membuang sampah pada tempatnya.

Dengan kata lain, sikap dan perilaku terhadap lingkungan adalah implementasi dari hidup orang yang beriman.

Harapannya pada bulan kitab suci ini, siswa-siswi SMP Santa Maria khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya, bisa bersahabat dengan bumi dengan menjaga dan merawat lingkungan.