Anakku hartaku, anakku penerusku. Semua suku bangsa di Indonesia mempunyai pandangan yang sama tentang anak, di suku Batak dikenal filosofi kuno yang sampai saat ini masih dipegang teguh dalam kehidupan generasi-generasi penerus yakni “anakkon hi do hamoraon di au” yang secara sederhana dapat diartikan “anakku kekayaanku”.
Sekolah SMP Santa Maria sebagai lembaga pendidikan sangatlah fokus untuk menempatkan anak sebagai yang utama, sebagai subjek pendidikan. Anak dididik inilah yang akan menjadi generasi yang harus siap berfungsi di masa yang akan datang.
Melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) menyampaikan ucapan hari anak Nasional 2019. Ketua OSIS SMP Santa Maria, Esther Aprilia Widarmadi, dalam pidatonya menyampaikan pentingnya anak-anak untuk belajar giat guna mempersiapkan diri mengahadapi kehidupan di masa yang akan datang. Dalam pesannya, Esther menyampaikan meski ada undang- undang perlindungan anak, kita mempunyai kewajiban menghormati orang yang lebih tua. Pandangan orang Tionghoa yang diwariskan dari generasi ke generasi bahwa anak harus menampilkan bakti kepada orangtua dan sesepuh.
Sejalan dengan tema Hari Anak Nasional oleh Kemenpppa, yakni peran keluarga dalam perlindungan anak, dengan subtema memperkuat peran keluarga dalam berbagai upaya untuk pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak, SMP Santa Maria lewat Kepala Sekolah, Bapak Ferdinandus Nipa, S.Pd., selalu menekankan bahwa sekolah menjadi rumah bagi anak “Sekolah harus bisa menjadi terminal terakhir bagi anak”. Hal itu dapat dimaknai bahwa sekolah harus siap menerima anak dalam kodisi apapun dan sekolah harus mampu menjadi tempat untuk menyelamatkan anak.
Upaya perlindungan anak harus juga disertai pembentukan sikap dan karakter pada anak seperti berperilaku yang disiplin, taat pada norma atau aturan yang berlaku, sehingga anak juga tidak akan melakukan kekerasan kepada orang lain misalnya teman sebaya.
Guna membentuk karakter anak, SMP Santa Maria sudah memiliki tata tertib sekolah. Disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ibu Nurmala Haloho, S.Pd, “Tata tertib pada prinsip merupakan sarana proses pembinaan anak yang muaranya penguatan karakter pada anak-anak.”
Dikutip dari Merdeka.com, berdasar data KPAI pada tahun 2018, catatan kekerasan terhadap anak khususnya di bidang pendidikan terdapat 445 kasus. Data tersebut adalah keprihatinan kita bersama. Harapan kita bersama, pada momen hari anak nasional 2019 ini hendaknya dapat menggugah setiap individu, orangtua, keluarga, pendidik, masyarakat, dan dunia usaha untuk turun, berada di barisan terdepan dalam memenuhi hak anak dan melindungi anak-anak.
SMP Santa Maria sebagai lembaga pendidikan berkomitmen:
- Menjadikan sekolahku rumahku bagi anak;
- Menjadikan sekolahku keluargaku bagi anak;
- Sekolah menjadi terminal terakhir bagi anak;
- Sekolah menjamin hak-hak anak yang sedang tumbuh berkembang sesuai bakat dan minatnya;
- Menjadikan sekolah ramah anak.
(Oleh L. Heli Handono)