Jumat, 14 September 2018 Seluruh pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik berkumpul di lapangan SMP Santa Maria untuk melakukan doa bersama. Kegiatan doa bersama diadakan dalam rangka memperingati Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) yang jatuh pada bulan September.
Doa bersama dilakukan sebagai bentuk kepedulian civitas akademika SMP Santa Maria untuk perdamaian dan persatuan bangsa Indonesia. Peringatan dalam bentuk doa bersama ini bertujuan menanamkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kemajemukan bangsa ini. Menurut W.Clemen Stone “Prayer is man’s greatest power” yang artinya Doa adalah kekuatan terbesar manusia.
Doa dilakukan oleh peserta didik yang mewakili lima agama di Indonesia, yaitu : Budha, Islam, Kristen Protestan, Hindu, dan Katolik. Dalam doa ini, seluruh civitas akademika SMP Santa Maria diajak untuk bersama-sama mendoakan perdamaian dan persatuan bangsa agar terhindar dari kekacauan dan konflik SARA, doa untuk kelancaran pesta demokrasi Indonesia pada tahun 2019 nanti, doa untuk kota Pekanbaru, doa untuk saudara-saudara kita yang tertimba bencana gempa bumi di Lombok, dan tak lupa doa untuk Yayasan Prayoga Riau agar tetap setia menjalankan misi pendidikan di Riau.
Selain doa, seluruh pendidik dan peserta didik juga bernyanyi bersama dengan diiringi musik yang dibawakan oleh beberapa peserta didik. Lagu-lagu yang dinyanyikan adalah yang bertema kebangsaan, seperti Damai Indonesiaku dan Pancasila Rumah Kita. Tak lupa puisi berjudul Kerukunan Antar Umat Beragama yang begitu indah dibawakan oleh Regina Tesalonika.
Doa bersama ini dibuka oleh Laura Amelia, Ketua OSIS SMP Santa Maria yang mengajak seluruh warga SMP Santa Maria untuk menerima keberagaman Indonesia umumnya dan SMP Santa Maria khususnya sebagai bentuk kekayaan bukan untuk diperdebatkan. Heli Handono selaku staff humas SMP Santa Maria mengatakan “Penanaman karakter saling menghargai dan menghormati harus dilakukan sejak dini untuk Indonesia yang damai”.