Guru Pengerak Indonesia Maju

Guru Pengerak Indonesia Maju

Sudah seperti biasanya setiap tanggal 25 November, OSIS SMP Santa Maria menyelenggarakan kegiatan untuk meperingati hari guru. Kegiatan peringatan hari guru selalu dilaksanakan dengan melibatkan semua anak. Peringatan Hari Guru 2019 dilaksanakan pada hari Senin, 25 November 2019 di lapangan SMP Santa Maria dengan diawali upacara bendera.

Peringatan hari guru menjadi sangat penting untuk selalu diperingati, dan tidak sekadar seremonial belaka tapi juga memberikan edukasi kepada anak-anak serta memberi motivasi kepada para pendidik bahwa guru menjadi orang yang terdepan sebagai pengerak Indonesia maju.

Dalam kata sambutannya, Kepala SMP Santa Maria, Ferdinandus Nipa, S.Pd. sekaligus sebagai pembina upacara membacakan sambutan menteri pendidikan Indonesia. Kepala sekolah mengatakan profesi guru tidak bisa digantikan dengan teknologi. Dalam proses pendidikan terjadi transformasional, bukan transfer ilmu sehingga tidak hanya menghafal namun sampai pada perubahan tingkah laku. Lebih jauh, beliau juga menambahkan, dalam proses pembelajaran terjadi interaksi, komunikasi yang melibatkan perasaan, pemahaman terhadap anak-anak, sehingga bisa memberikan pelayanan belajar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing anak.

Hal tersebut juga diamini oleh wakil kepala SMP Santa Maria, Nurmala Haloho S.S bahwa guru hendaknya memberikan kesempatan pada anak didik untuk mengenal diri, berkembang, tidak menyeragamkan anak, artinya anak itu berbeda maka pendidik harus memperlakukannya juga berbeda tapi harus juga melatih anak untuk berkolaborasi. Kemeriahan hari guru semakin terasa pada saat anak-anak tampil dengan menyanyikan lagu untuk guru, serta puncaknya adalah pemotongan kue untuk guru.

Selamat hari guru, sukses selalu!

-HH-

 

GALERI KEGIATAN:

Pengukuhan Satgas Anti Narkotika

Pekanbaru, 31 Oktober 2019

Bertempat di MAN 2 Model, Jalan Diponegoro, dilangsungkan pengukuhan Satgas Anti Narkotika. Hadir dalam acara tersebut civitas akademik Pekanbaru dan sekitarnya dari ratusan siswa-siswi madrasah dan sekolah di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau, Kepala Dinas Provinsi Riau, Dr.Rudiyanto SH, Kakanwil Kemenag Propinsi Riau, Dr. H. Mahyudin M.A., Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau, Brigjen Pol. Untung Subagyo, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah H. Asmuni M.A., Pejabat Eselon III dan IV Kemenag Riau, Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota, Polda Riau, Kepala Madrasah dan Ratusan Relawan Satgas Anti Narkoba se-Provinsi Riau.

Pengukuhan ditandai dengan penyematan tanda Satgas oleh Gubernur Riau yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dr. Rudiyanto S.H.

 

Pengukuhan Relawan Satgas Anti Narkoba ini merupakan salah satu rencana aksi Kementerian Agama dalam mengimplementasikan kampanye antinarkoba dengan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang diketuai oleh Bapak Gubernur Riau dengan melibatkan berbagai instansi.

Kakanwil Kemenag Provinsi Riau menyampaikan, “Kita harus berkerja sama mengingat Provinsi Riau pada urutan ke-5 se-Indonesia pengguna narkotika. Jangan sampai masuk dunia pendidikan.” Lebih lanjut, beliau menambahkan, “Narkoba sangat mengancam sekali, ini bisa menghilangkan masa depan anak-anak dan juga menjadi beban. Kita berharap bebas narkoba, sehingga perlu adanya kerja sama dengan pihak sekolah-sekolah. Kepala sekolah dan guru benar -benar fokus sehingga 0 % dari narkoba.”

SMP Santa Maria yang ikut ambil bagian dalam Satgas Anti Narkotika siap menyukseskan. Stop narkoba!!!


Beberapa foto kegiatan:

Melestarikan Batik Indonesia

Sekolah Santa Maria (SMP) sebagai lembaga pendidikan yang merupakan agen perubahan sekaligus agen pembentukan karakter kebangsaan selalu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang membentuk karakter kebangsaan, cinta akan hasil kebudayaan Indonesia. Salah satu kegiatan yang diselenggrakan adalah peringatan hari Batik Nasional pada Rabu, 2 Oktober 2019.

Rangkaian kegiatan hari Batik Nasional diawali dengan doa, disusul sambutan dari Ketua Osis SMP Santa Maria, Esther Aprilia Widarmadi. Dalam sambutanya Esther mengatakan “(Sebagai siswa) Kita harus bangga dengan warisan kebudayaan yang luhur yang telah dihasilkan oleh pendahulu kita, warisan luhur itu adalah batik.”

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan berfoto bersama wali kelas masing-masing di lingkungan SMP Santa Maria Pekanbaru. Nampak sekali anak-anak ceria mengenakan batik. Sedikit melihat sejarah, peringatan hari batik diperingati setiap tahunnya pada 2 Oktober. Hal ini berawal saat batik masuk dalam daftar perwakilan warisan budaya bonbenda dari United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2009 yang lalu. Pengakuan dari UNESCO ini adalah alasan masyarakat Indonesia menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.

Mari kita selalu berada di barisan paling depan untuk menunjukkan keindonesiaanya. Maju terus Indonesia!