Workshop Pencegahan Tindakan Perundungan, Intoleransi dan Kekerasan Seksual.

Kegiatan yang diselanggaran oleh SMP Santa Maria Pekanbaru bekerja sama dengan Alumni SMP Santa Maria Bapak Ishak Manik S.Psi.  pada tanggal 30 September 2023. Kegiatan dibagi dalam dua tahap, dimana tahap pertama untuk pendidik dan tenaga kependidikan, tahap kedua dengan peserta didik. Menjadi keprihatinan kita bersama tindakan Perundungan (Bullying), kekerasan seksual dan juga perilaku intoleransi terus menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan itu sudah menyasar pada generasi milenial ataupun generasi Gen z.

Sekolah memandang perilaku tersebut harus dihentikan dengan melibatkan banyak pihak baik sekolah sendiri, orangtua, pemerintah, paktisi dan lain-lain. Kita pahami apa itu Perundungan (Bullying),  bullying adalah suatu tindakan agresif yang dilakukan secara berulang yang dilakukan oleh satu kelompok pada satu individu tertentu,  biasanya ditujukan untuk individu yang dalam lingkungan pergaulan anak dianggap lemah. Bullying bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.

Perundungan (Bullying) dapat berupa verbal dan non-verbal. Bullying verbal biasanya berupa cacian dan umpatan kebencian. Bullying non-verbal biasanya berupa kekerasan fisik. Bullying awalnya hanya bergurau dan dilakukan dengan  dasar kesenangan semata.

Menurut sumber yang bisa dipercaya Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) memaparkan data perundungan (bullying) yang terjadi di satuan pendidikan selama Januari hingga Juli 2023, sebanyak 50 persen ternyata terjadi di tingkat SD dan SMP. SMP Santa Maria sangat yakin tindakan bullying, Kekerasan Seksual, dan Perilaku Intolerasi akan bisa diatasi kalau kita bersama sama.

Pembekalan juga diberikan kepada pendidik, tenaga kependidikan. “Kita disegarkan lagi Bapak/Ibu  sehingga menjadi karakter kita yang bekerja di dunia pendidikan agar selalu menjadi yang terdepan untuk melawan perilaku perundungan (bullying), kekerasan seksual dan intoleransi” kata ibu kepala sekolah Fera Natalia br Ginting saat memberikan kata sambutan dalam workshop tersebut.

Pendidik dan tenaga  kependidikan harus mempunyai pandangan yang sama tentang peserta didik, di mana anak itu sangat berharga dan mahluk yang berproses, untuk tumbuh dan berkembang.” Anak-anak kita tidak  berubah tetapi  anak yang bertumbuh dan tidak ada anak yang nakal tetapi yang ada anak yang unik, yang mempunyai kebutuhan serta cari perhatian “. ujar Bapak Ishak Manik, S.Psi. dalam ceramahnya.

Sekolah harus mempunyai saluran pengaduan untuk membantu anak menyampaikan keluhan tindakan perundungan (bullying), tindakan kekerasaan seksual dan perilaku intoleransi minimal di lingkungan sekolah.

“Satu kalimat bisa menghancurkan masa depan anak, maka sekolah sangat focus untuk menjaga dan melindungi anak dari perilaku bullying, sekolah akan membentuk duta-duta anti perundungan (bullying), kekerasan seksual dan perilaku intoleransi”, kata ibu Chyntia Pitauli Siregar Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMP Santa Maria Pekanbaru.

Satu hal yang harus sepakat orangtua dan guru penyelesaian korban bullying tidak akan selesai kalau hanya dengan memberi sanksi kepada pelaku, namun yang harus lebih mendapatkan edukasi adalah anak yang menjadi korban.

Beberapa kondisi anak yang perlu mendapat perhatian adanya indikasi mendapat perilaku perundungan (bullying), kekerasan seperti, anak kurang tidur, gelisah, perasaan tertekan, menyendiri, dan lain-lain. Anak yang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang pasti mempunyai masalah untuk itu orangtua harus hadir membantunya. Tidak ada satu tritmen tunggal yang dapat membantu anak dalam menyelesaikan masalah.

Kegiatan berakhir dengan membangun komitmen bersama, untuk saling membantu satu sama lain dalam mencegah tindakan perundungan (bulllying), kekerasan seksual dan intoleransi.

Perayaan Hari Batik Nasional

Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.

Sebagai lembaga pendidikan SMP Santa Maria mempunyai kewajiban membentuk dan menanamkan karakter yang baik serta menghargai kebudayan bangsa sendiri. Salah satu hasil kebudayaan yang sangat luhur adalah batik.

Batik merupakan Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Perayaan Hari Batik Nasional dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2023 di halaman SMP Santa Maria Pekanbaru dengan mengajak seluruh warga sekolah mengenakan busana batik. Kegiatan perayaan dimeriahkan dengan penampilan peserta didik SMP Santa Maria yakni:  tari daerah, modern dance, vocal group, musik Ansambel, dengan busana bernuasa batik.

“Kita harus memelihara warisan budaya yang sangat luhur ini, dan kita wajib bangga sebagai bangsa yang besar ”  kata Ibu Cintya sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

Mari kita bersama terus mempertahankan warisan budaya yang sangat luhur ini dan menanamkan pada generasi berikutnya.

Rapat Kerja Koordinator Wilayah Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Se-Yayasan Prayoga Riau

Rapat Kerja Koordinator Wilayah Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah  Se-Yayasan Prayoga Riau dimulai  pada hari Kamis 10 Agustus sampai minggu, 13 Agustus 2023. Rapat kerja tahun 2023 dihadiri Bapak/Ibu Pengurus, Bapak/Ibu Pelaksana Kerja Yayasan Prayoga Riau, Bapak/ibu Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dari 35 unit sekolah dalam 7 Koordinatorat Wilayah.

Kegiatan ini, diawali dengan misa yang dipimpin langsung Oleh Ketua Pengurus Yayasan Prayoga Riau Pastor Fransiskus Riduan Naibaho, Pr.

“Hal yang manusiawi sesuatu yang berharga kita akan perjuangkan, namun akan lebih baik yang  berharga juga dihadapan Tuhan, ” pesan dari Pastor Fransiskus Riduan Naibaho, Pr.

Rapat kerja menjadi sarana shering bagaimana memenegemen unit masing-masing sehingga secara tidak langsung untuk berbagi pengetahuan, untuk bisa memperbaiki kekurangan dan meningkatkan yang sudah baik.

“Memberikan pelayanan yang cepat, memiliki pribadi yang konsisten dan memberikan telandan, menjadi refleksi kita dalam meningkatkan pelayanan” kata Ibu Cyndi selaku bendahara Yayasan Prayoga Riau. Guru tidak hanya sebagai profesi namun sebagai panggilan, untuk terus dihayati. Sekolah sebagai Laboratorium yang ideal untuk membentuk karakter.

Raker juga membahas Anggaran dasar dan rumah tangga yayayasan prayoga riau. Rapat kerja diakhiri dengan kegiatan di Dekotoz objek wisata yang ada di Kampar. Melalui kebersamaan Dikotoz diajak berefleksi atas panggilan sesuai profesi dan peran masing-masing serta membagun komitmen bersama untuk berkolaborasi dalam sebuah tim, guna mencapai Visi dan misi yayasan prayoga riau.